Aku masih penasaran dgnnya. Batang ayahku menjejal penuh seluruh isi liangku, tak ada sedikitpun ruang yg tersisa hingga gesekan batang itu sangat terasa di seluruh dinding nonokku. Tanpa pikir panjang, langsung kumasukan batang ayah ke dalam mulutku dan mengulumnya sebisa mungkin agar ia cepat-cepat selesai dan tdk berlanjut lebih jauh lagi. Salut banget aku sama mama. Setiap hari setelah jam kerja dia jogging ke tempat fitnes sejauh 2 km dan sesampainya disana dia selalu terus memain-main kecantikan tubuhnya, dari paha, pantat, perut dan lengan agar terlihat tetap sexy. Hilang sudah akal sehatku, aku benar-benar terangsang hebat! Setelah mendapat khabar itu, aku jd sering melamun. Kulihat BH bikininya bergoyang saat kak Erni mengangkat kaos. Tidak mampu membantah bu Vivi pun menggerakkan pantatnya yang semok dan putih itu dan mulai berjalan menuju kamarnya. Read more.

Bagaimananpun jg baru kali ini aku memegang penis orang selain milik suamiku meski dulu pernah merasakannya jg. Makin ganas saja aku melumat teteknya. Aku agak terkesima karena ternyata ayahku tak berubah banyak dari ketika kutinggalkan dahulu. Ayahku yg masih muda dan penuh vitalitas merasa kurang terpenuhi kebutuhannya dan mulai mencari-cari jalan keluarnya.

Maka dari itu dia langsung bangun dari tempat tidur dan pergi dari ku. Setelah mendapat khabar itu, aku jd sering melamun. Hatiku semakin melambung tinggi mendengar semua kekagumannya terhadap tubuhku. Dan dari yang kulihat nampaknya kalian amat menikmatinya. Cerita Mesum Selingkuh - Tiba-tiba saat mereka sarapan itu aku dipanggil. Untuk sementara waktu dengan seketika aku membebaskan tanganku dari vagina Mama untuk melepas celanaku dan terlihatlah batang penisku yang memang sudah sangat mengeras dengan panjang 16cm dan berdiameter 3. Tidak terasa sudah siang. Kedua kakinya diapitkan dipinggangku. Nafsu sex telah membutakan segalanya, nafsu sex telah Ia sdh mulai berani menggodaku meski hanya berupa senyuman ataupun kerlingan nakal.

Tubuhnya terasa licin akibat keringatnya bercampur keringatku. Lalu ia pun mulai menurunkan celana dalamnya, kini ia segera berlutut, kedua kakinya agak ia lebarkan, jemari tangannya segera mencari itilnya, lalu mulai menggosok — gosok itil tersebut…walaupun pemandangan yang dilihatnya mengagetkan dirinya, namun ia tidak bisa menahan perasaan aneh panas yang menjalar dan menggelitik birahinya. Aku menyerang tetek kirinya dengan buas dan terkadang terlihat seakan Aku sedang makan buah atau makanan nikmat. Pagi harinya ketika aku bangun, Mama sudah tidak ada di sampingku. Akhirnya kami jd sibuk mencari kegiatan masing-masing untuk menghilangkan kejenuhan ini.

Dengan cepat aku segera membuka kaosku, lalu segera menelanjangi mamaku, mamapun membantu aku melepaskan celanaku. Puas dengan semua aku segera memposisikan diri agar bisa meletakkan tongkolku gtepat di tengah tetek besar tersebut. Lalu Mama pulang dalam keadaan capek seperti biasa dia habis pulang dari tempat fitness. Payudara yang sangat besar padat tetapi lunak dan saya masih tidak percaya bahwa payudaranya yang bergoyang itu membuat Mama terlihat seperti Pelacur yang alami dan menjadi pelacur pribadiku saat ini. Irwan pun segera turun ke daerah selangkangan mamanya, mamapun segera menaikkan lututnya dan membuka lebar kedua kakinya, nampaklah memiaw mama yang mempesona. Aku ngecrooooooot……………. Aku tahu persis ayah akan berbuat apapun bila sdh dalam keadaan seperti ini. Sementara penis itu bergerak di antara buah dadaku, mulutku tak pernah lepas mengulumnya. Setelah menunggu beberapa saat, Mama keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan Kimono dan dia terlihat sangat menakjubkan. Sewaktu masih pacaran secara tidak sengaja Papaku menghamili Mamaku dan mereka memutuskan untuk menikah secepatnya MBA.

• Kamipun lalu berciuman dengan hangat dan mesra, lalu aku membantu kakak merapikan ranjangnya kembali, dan bersiap menyambut mama pulang.
• Aku telah membuat sukmanya serasa terbang keawang awang dan tubuh kami berdua telah bersimbah keringat birahi.
• Mama pun makin bergeliat keenakan, merasa nikmat sekali setiap kali kepala tongkol Irwan kembali menghujam lubang memiawnya dengan kuat, sementara menghujam, tongkol tersebut membelai lembut itilnya, nikmat tiada tara.
• Bu Vivi dan diriku menjadi satu.
• Ternyata Bu Vivi telah sampai klimaks orgasmenya yang lama dia belum pernah rasakan dan membuat lemas seluruh sendinya.
• Dia masih belum bisa menerima hal ini.
• Pelukannya jd lain dan bahkan aku merasa tubuhnya sengaja didesakan padaku.

Tubuhnya cukup indah ditunjang dengan paha putih mulus dan menurutku ia juga cukup cantik dengan tanktop and hotpants yang ia pakai. Tidak bisa masuk lagi alias mentok. Mulutnya ternganga, tidak bisa mengeluarkan suara apapun, sementara kakinya juga tidak bisa beranjak dari situ. Aku lalu menarik celana pendeknya. Aku mulai memijatnya dari pundaknya, lalu naik ke leher dan turun ke punggung dan membiarkan Mama mulai merasa sangat nyaman di pijat dan terasa sangat relax. Lumayan lama kami berbaring dan berbicara sambil bergurau dengan cerianya. Kurasakan tongkolku sudah keras sekali, sesak banget di balik celana, meronta minta dibebaskan, segera saja kubuka kaosku dan celanaku, Swiiinggg…tongkolkupun mengacung dengan perkasa dan anggun, klihat mata kak Erni terbelalak melihatnya dan menelan ludahnya, segera saja kutarik tangannya dan kubaringkan tubuhnya di tempat tidur. Tentang bagaimana upayaku menerangkan alasan juga memohon pengertiannya, juga tentang bagaimana akhirnya kakak akhirnya menerima dan mau mengerti.

Pintu kamar selalu kukunci dari dalam. Wajahnya dibenamkan ke atas dadaku. Kemudian perlahan jarinya mulai melebarkan memiaw mamanya, kembali lidahnya menjilati dengan buasnya seisi memiaw mamanya, lidahnya ditusuk — tusukkan ke lubang memiaw mamanya, lalu lidahnya mulai menuju ke arah itil mamanya, kacang enak itupun mulai dijilati dan dimainka dengan lidahnya, itil mamapun mulai membesar, makin bersemangat saja Irwan memainkannya, mamapun mendesah penuh kenikmatan. Aku lalu menarik celana pendeknya. Aku marah pada diriku sendiri, terutama pada tubuhku sendiri yg sdh tdk mau mengikuti perintah pikiran sehatku. Ia begitu hebat, jantan dan entah apalagi sebutan yg pantas kuberikan padanya. Baru kemarin Cinta tahu. Setelah beberapa jam dan aku mengetahui Mama sudah tertidur, aku mulai mengumpulkan keberanian.